Minggu, 06 November 2011

>>> khair's blog




Ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke lima yang diwajibkan bagi umat Islam sekali dalam seumur hidup. Seorang muslim yang baik pasti punya keinginan untuk menunaikan ibadah haji, hanya tinggal faktor kemampuan lagi yang menyebabkan mereka belum dapat memenuhi panggilan Allah untuk berhaji yang sudah diserukan sejak zaman Nabi Ibrahim tersebut. Ibadah haji merupakan puncak kesempurnaan ibadah dalam Islam karena di dalamnya terkandung banyak aspek ibadah seperti aspek harta, tenaga, jiwa, sosial dan sebagainya. Itu makanya balasan bagi orang yang melaksanakan ibadah haji yang mabrur tiada lain selain balasan surga.

Setiap tahun umat Islam di seluruh dunia berbondong-bondong untuk menyelenggarakan ibadah haji tidak ketinggalan umat Islam dari Indonesia. Indonesia memang penduduknya mayoritas Islam dan terbesar pula di dunia. Yang menarik adalah banyaknya orang-orang desa yang menurut kita dia tidak mampu berhaji tapi dia berangkat juga ke Mekkah. Rupanya mereka  sudah puluhan tahun mengumpulkan uang , kadang-kadang dari hasil pertanian, yang ditabung untuk biaya berangkat haji.

Di sisi lain orang-orang kaya juga banyak sekali yang pergi menunaikan ibadah haji dari tahun ke tahun. Yang aneh mereka berangkat bukan satu kali saja, namun mereka pergi ke tanah suci berulang-ulang kali, malah ada jemaah haji yang sudah berangkat ke tanah haram tersebut mencapai tujuh kali. Dia tahu bahwa kewajiban haji hanya satu kali selebihnya hukumnya sunnah. Di samping hukumnya sunnah juga menghambat jemaah haji yang sudah menunggu hampir lima tahun karena kuota haji yang terbatas. Rasulullah saja dalam hidupnya punya kesempatan berhaji sebanyak tiga kali tapi beliau hanya melaksanakan haji sekali saja. Begitu juga Rasulullah Muhammad SAW punya kesempatan banyak untuk melakukan umrah, tetapi Rasulullah umrah hanya satu kali.

Alangkah bijaknya kalau jemaah yang kaya dan sudah berhaji mengalihkan kekayaannya dengan membantu anak-anak yatim, orang terlantar, fakir-miskin yang membutuh uluran tangan si kaya. Mengapa demikian ? Sebab ini jauh lebih besar manfaat dan pahalanya ketimbang menunaikan haji untuk kedua, ketiga dan seterusnya, apalagi kalau hanya ibadah umrah. Rasulullah pernah bersabda" Orang yang membantu dan memelihara anak yatim berada dekat dengan Rasul di surga bagaikan dekatnya telunjuk dengan jari tengah."

Saat ini kita menyaksikan berapa banyak orang pergi berumrah secara berulang-ulang yang manfaatnya kecil hanya memperturutkan kesenangan, dan jauh lebih baik dan tiket VVVIP untuk masuk surga bagi muslim yang mampu menyelamatkan saudaranya dari belenggu kemiskinan. Apalagi menyantuni anak yatim sebagaimana hadits Nabi di atas, dia berada di sorga satu block dengan blocknya Rasulullah. Subhanallah...